Jumat, 06 September 2013

SENYUM YANG SELALU MENJADI BAYANGAN 1




Angin begitu kuat malam ini aku, dingin serasa menembus di bawah kulit namun aku tetap berdiri di sini untuk sesuatu yang aku tunggu. Melihat setiap sudut jalan sambil menyeduh segelas kopi terdiam dalam hiruk pikuk keramayan. Hari mulai begitu larut malam….namun aku masih tetap di sini tuk menunggu seorang sosok mu yang pernah aku lihat dari kejauhan dan member senyum indah mu. Tak pernah aku lupa senyum mu yang indah itu untuk ku atau untuk siapa yang pasti aku sudah melihat senyum mu. Bayangan dan angan ku hanya ingin mengenal nama mu saja. Kini sudah tengah malam aku pun mulai merasa mungkin kamu mala mini tak seharusnya ada di sini dan aku pun mulai pergi dari tempat sudut kota kecil ini. Aku jalam pelan dengan kuda besi ku pelan aku pacu kuda besi ku sambil melihat kanan dan kiri…..aku berhenti di lampu merah. Sambil membayangkan senyum mu itu…ketika aku melihat mobil mewah di sebelah kanan ku dan aku hamper setengah shock ketika melihatnya bukan karena mobilnya namun siapa yang mengendarainya. Terlihat dari jendela mobil yang di buka senyum itu kembali mengarah kepadaku…..ku balas senyum itu. Lampu mulai hijau dan tanda harus jalan kembali namun mobil mewah itu begitu kencang aku pun tak sanggup mengejarnya dengan kuda besi ku ini, aku senang melihat senyum itu ada kembali menghampiriku namun aku tak begitu senang entah mengapa aku mulai berfikir kembali tak percaya karna yang aku cari orang begitu sempurna. Aku tak sanggup melihat kesempurnaan itu, sesampainya ku di gubuk singgah ku ini,,,,,aku mulai berfikir kembali apa iya tadi itu dia?? Hah entah apa yang aku pikirkan saat ini aku mulai sperti orang yang tak waras aku mulai gila dengan imajinasi ku sendiri. Entah rasa apa yang aku rasakan saat ini hingga begitu membuat ku penasaran dan gila. Namun aku tak sanggup apa bila melihat levelnya saat ini, seperti bermain video game aku ada di level easy dan dia level professional ahh tidak…..jangan bicara level tuk saat ini. Aku hanya ingin tau siapa namanya orang yang di pandang begitu sederhana bahkan tak dapat di sangka ternyata level nya begitu tinggi. Mungkin aku bodohg tuk bisa menyamai levelnya jelas saja aku tak dapat sama dengan dia. Aku pun mulai mgngurungkan niat tuk mencarinya kembali, yaa itu lah aku seperti orang kurang kerjaan memikirkan dan berbuat yang tak penting. Satu minggu sudah dari pertama aku melihat senyum itu aku pun mulai lupa dengan gambaran senyum itu. Seperti biasa kalau lagi setres pasti aku jalan-jalan tuk melihat toto buku yang sering aku kunjungi. Aku pun mulai masuk ketoko buku itu….aku mulai berjalan masuk seperti biasa pasti aku mencari buku yang aku sudah inginkan tuk aku baca…..walaupun jarang aku beli hanya numpang baca aj. Waktu berjalan terus setelah aku membaca setengah buku yang aku baca aku mulai untuk pindah mencari buku yang lain dan aku kaget ketika aku ingin mengambil novel dan ternyata kamu yang punya senyum itu ada di depan ku dan itu nyata…aku sekan kaku tak bisa bergerak aku menghela nafas panjang dan aku mulai tersadar akan level…aku melihat satu novel dan membacanya Ketika aku duduk membaca novelku ada suara menyapa ku.
Kamu : permisi boleh duduk di sebelah…??
Aku : ouhh tentuu boleh silahkan….!!
Entah apa yang aku pikirkan ini nyata atau tidak. Setelah beberapa menit mebaca tiba-tiba pemilik senyum itu menyapa ku lagi.
kamu: hai suka baca novel di sini juga yaa….??
aku : heee..gak juga cumin kalau lagi iseng aja. Kamu suka baca novel juga ya??
Kamu : iyaa aku suka dengan novel romantika. Ceritanya asik seperti  kehidupan nyata.
Aku : hee ouh gitu yaaa…..aku tak begitu mengetahui hidup nyata tentang romantika.
Kamu : wahh masa to ?? kamu yang waktu itu di lampu merah kan ?? dan waktu itu ada di susut kota.
Aku : heee iyaaa…..ouhh kamu masih ingat yaa….
Hari pun mulai begitu larut dan tak terasa kami pun mulai begitu akrab…seperti sudah kenal lama. Kami pun pulang dan mencari hidangan makan tuk mala malam. Setelah makan kita mulai berpisah dan penuh senang yang dating tiba-tiba. Setelah berjalan beda arah kita pun berpisah dan menggunakan kuda besi masing-masing. Di jalan aku sekan mulai menemukan berlian yang begitu langka dan hanya dapat melihatnya saja. Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan diri dan masih teringat hal yang ku alami hari ini. Tak lama membayangkan aku mulai bodoh….
‘’sapa namanya??’’
‘’ Dan dimana rumahnya ??
‘’Bodohnya lagi aku tak minta nomor hpnya?
Hah aku mulai kesal dengan kebodohan ku….aku pun mulai terlelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Physiotherapy management for COVID-19 in the acute hospital setting: clinical practice recommendations

Journal of Physiotherapy - (2020) - – - j o u r n a l h o m e p a g e : w w w. e l s ev i e r. c o m / l o c a t e / ...