Angin begitu
kuat malam ini aku, dingin serasa menembus di bawah kulit namun aku tetap
berdiri di sini untuk sesuatu yang aku tunggu. Melihat setiap sudut jalan
sambil menyeduh segelas kopi terdiam dalam hiruk pikuk keramayan. Hari mulai
begitu larut malam….namun aku masih tetap di sini tuk menunggu seorang sosok mu
yang pernah aku lihat dari kejauhan dan member senyum indah mu. Tak pernah aku
lupa senyum mu yang indah itu untuk ku atau untuk siapa yang pasti aku sudah
melihat senyum mu. Bayangan dan angan ku hanya ingin mengenal nama mu saja. Kini
sudah tengah malam aku pun mulai merasa mungkin kamu mala mini tak seharusnya
ada di sini dan aku pun mulai pergi dari tempat sudut kota kecil ini. Aku jalam
pelan dengan kuda besi ku pelan aku pacu kuda besi ku sambil melihat kanan dan
kiri…..aku berhenti di lampu merah. Sambil membayangkan senyum mu itu…ketika
aku melihat mobil mewah di sebelah kanan ku dan aku hamper setengah shock
ketika melihatnya bukan karena mobilnya namun siapa yang mengendarainya. Terlihat
dari jendela mobil yang di buka senyum itu kembali mengarah kepadaku…..ku balas
senyum itu. Lampu mulai hijau dan tanda harus jalan kembali namun mobil mewah
itu begitu kencang aku pun tak sanggup mengejarnya dengan kuda besi ku ini, aku
senang melihat senyum itu ada kembali menghampiriku namun aku tak begitu senang
entah mengapa aku mulai berfikir kembali tak percaya karna yang aku cari orang
begitu sempurna. Aku tak sanggup melihat kesempurnaan itu, sesampainya ku di
gubuk singgah ku ini,,,,,aku mulai berfikir kembali apa iya tadi itu dia?? Hah
entah apa yang aku pikirkan saat ini aku mulai sperti orang yang tak waras aku
mulai gila dengan imajinasi ku sendiri. Entah rasa apa yang aku rasakan saat
ini hingga begitu membuat ku penasaran dan gila. Namun aku tak sanggup apa bila
melihat levelnya saat ini, seperti bermain video game aku ada di level easy dan
dia level professional ahh tidak…..jangan bicara level tuk saat ini. Aku hanya
ingin tau siapa namanya orang yang di pandang begitu sederhana bahkan tak dapat
di sangka ternyata level nya begitu tinggi. Mungkin aku bodohg tuk bisa
menyamai levelnya jelas saja aku tak dapat sama dengan dia. Aku pun mulai
mgngurungkan niat tuk mencarinya kembali, yaa itu lah aku seperti orang kurang
kerjaan memikirkan dan berbuat yang tak penting. Satu minggu sudah dari pertama
aku melihat senyum itu aku pun mulai lupa dengan gambaran senyum itu. Seperti biasa
kalau lagi setres pasti aku jalan-jalan tuk melihat toto buku yang sering aku
kunjungi. Aku pun mulai masuk ketoko buku itu….aku mulai berjalan masuk seperti
biasa pasti aku mencari buku yang aku sudah inginkan tuk aku baca…..walaupun
jarang aku beli hanya numpang baca aj. Waktu berjalan terus setelah aku membaca
setengah buku yang aku baca aku mulai untuk pindah mencari buku yang lain dan
aku kaget ketika aku ingin mengambil novel dan ternyata kamu yang punya senyum
itu ada di depan ku dan itu nyata…aku sekan kaku tak bisa bergerak aku menghela
nafas panjang dan aku mulai tersadar akan level…aku melihat satu novel dan
membacanya Ketika aku duduk membaca novelku ada suara menyapa ku.
Kamu :
permisi boleh duduk di sebelah…??
Aku :
ouhh tentuu boleh silahkan….!!
Entah
apa yang aku pikirkan ini nyata atau tidak. Setelah beberapa menit mebaca
tiba-tiba pemilik senyum itu menyapa ku lagi.
kamu:
hai suka baca novel di sini juga yaa….??
aku : heee..gak juga cumin kalau lagi iseng aja. Kamu suka baca novel juga ya??
aku : heee..gak juga cumin kalau lagi iseng aja. Kamu suka baca novel juga ya??
Kamu :
iyaa aku suka dengan novel romantika. Ceritanya asik seperti kehidupan nyata.
Aku :
hee ouh gitu yaaa…..aku tak begitu mengetahui hidup nyata tentang romantika.
Kamu : wahh masa to ?? kamu yang waktu itu di
lampu merah kan ?? dan waktu itu ada di susut kota.
Aku : heee
iyaaa…..ouhh kamu masih ingat yaa….
Hari pun
mulai begitu larut dan tak terasa kami pun mulai begitu akrab…seperti sudah
kenal lama. Kami pun pulang dan mencari hidangan makan tuk mala malam. Setelah makan
kita mulai berpisah dan penuh senang yang dating tiba-tiba. Setelah berjalan
beda arah kita pun berpisah dan menggunakan kuda besi masing-masing. Di jalan
aku sekan mulai menemukan berlian yang begitu langka dan hanya dapat melihatnya
saja. Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan diri dan masih teringat hal
yang ku alami hari ini. Tak lama membayangkan aku mulai bodoh….
‘’sapa
namanya??’’
‘’ Dan
dimana rumahnya ??
‘’Bodohnya
lagi aku tak minta nomor hpnya?
Hah aku
mulai kesal dengan kebodohan ku….aku pun mulai terlelap.