Kamis, 25 Desember 2014

SUARA HATI

Tak dapat ku melihat dan mendengar melalui indra ku
Tak dapat ku rasakan namun terdengar dalam hati ku
Naungan jeritan hanya dapat terdengar sendiri dalam hati ku
Semua serasa seakan keluar dari dalam namun bisu mulutku
Semua seperti lahar dan salju seakan satu paket dalam bisikan hatiku
Ooh.....Suara Hati

Ku nikmati setiap alunan yang terdengar
Ku buat semua seperti realita dan fiktif
Ku tak mengerti apa yang kau bawa padaku
Ku hanya sanggup merasakan dan mendengarkan setiap alunan mu
Ooh... Suara Hati

Keindahmu kini terlihat oleh ku sendiri
Kepediahan mu hanya dapat kurasakan sendiri
Semua seakan seperti satu paket kehidupan ini
Senang dan sedih menjadi satu nyanyian hidupku
Wahai Suara Hati

Rabu, 24 Desember 2014

REMBULAN

Rembulan mulai memperlihatkan di saat matahari mulai tenggelam menyambut malam ku.
Rembulan yang selalu bersinar di setiap malam ku.
Rembulan yang selalu setia setiap alunan kehidupan malam ini.
Rembulan yang selalu memberikan pancaran sinar kedunia ku.
Rembulan yang mendapatkan sinar dari matahari dan bersedia untuk memancarkan cahaya kebumi ku.

Rembulan yangselalu bisa membuat bintang bersinar di angkasa dan memberi pandangan indah dalam jauh mataku.
Rembulan kau memiliki keunikan dalam setiap proses mu.
Rembulan kau menjalani setiap hari mu dari hal tak sempurna menjadi hal yang sempurana membentuk lingkaran penuh dikala kau sempurna.
Rembulan seakan bisa memberikan suatu makna kehidupan yang begitu indah setiap prosesnya untuk menjadi sempurna.

Kau begitu indah dari sebuah nama mu.
Wahai rembulan ku  dimana pun kau ada di dunia ini.
Kau begitu sempurana di setiap kehidupan mu untuk menjadi sempurna dari segalanya.
Wahai rembulan kehidupan.

Sabtu, 27 September 2014

Adaptasi Inti dan Sekeliling untuk Melakukan Latihan

Todd Miller, PhD, CSCS
Todd Miller adalah seorang asisten untuk professor Exercise Science di George Washington University School of Public Health di Washington DC, di mana ia bertanggung jawab untuk mengembangkan program master untuk Strength and Conditioning. Ia mempunyai gelar di Exercise Science dari Penn State and Texas A&M, dan bekerja sebagai Pelatih Strength and Conditioning di kedua institusi. Ia juga merupakan seorang konsultan untuk industri kesehatan dan mempelajari psikologi yang dapat diaplikasikan pada latihan dan klub olahraga. Ia juga terlibat dalam NSCA, termasuk sebagai salah satu dewan yang ditunjuk NSCA dan sebagai salah satu editor untuk Journal of Strength and Conditioning Research.

         Banyak resolusi terjadi pada saat tahun baru, secara tipikal sebagian besar melibatkan perubahan sikap yang positif. Dua dari resolusi Tahun Baru yang paling popular, adalah menurunkan berat badan dan lebih banyak melakukan gerak badan, tidak selalu harus dalam urutan itu. Kenyataan bahwa dari tahun ke tahun resolusi resolusi ini paling popular adalah suatu testamen dari fakta bahwa resolusi resolusi ini jarang dipelihara; karena jika hal tersebut dilakukan, jumlah orang yang membutuhkan modifikasi lifestyle positif ini akan berkurang, bukan bertambah. Exercise adherence (ketaatan untuk melakukan gerak badan) adalah suatu masalah yang dipelajari dengan baik, dan estimasi konservatif menunjukkan bahwa 50% dari orang yang memonitor program gerak badan mereka sendiri akan keluar dalam enam bulan pertama (1). Sementara sekumpulan faktor mengkontribusi mutu buruk dari ketaatan ini, faktor utama yang menghalangi orang untuk memelihara program latihan adalah suatu perasaan terhadap ketidakberhasilannya. Tidak mengherankan jika seorang individu yang menempuh waktu ber jam-jam di atas suatu treadmill selama beberapa minggu dan tidak memperlihatkan turunnya berat badan akan kehilangan minat dan berhenti. Walaupun adanya niat baik, orang orang ini seringkali merasa bahwa program latihan mereka ‘tidak bekerja’,karena mereka tidak melihat adanya kesempatan dalam ‘bathroom scale’ mereka. Kenyatannya adalah bahwa latihan exercise, walaupun apakah hal tersebut menyebabkan bertambah berat badan, menyebabkan perubahan besar dalam tubuh, sebagian besar tidak terlihat buktinya. Catatan ini menerangkan bahwa perubahan dasar tersebut memberi fokus utama terhadap latihan endurance dan resistance.

Penyesuaian Latihan
         Tubuh menginterpretasi latihan gerakan badan sebagai suatu tekanan, dan jika tekanan dilakukan berulang kali, dilakukan percobaan cara cara yang membuat tekanan menjadi tidak terlalu melelahkan. Penyesuaian ini dapat dibagi secara umum menjadi dua kategori: pusat (central) dan sekitarnya (peripheral). Penyesuaian Central dapat diklasifikasikan serentak yang mempengaruhi jantung, paru-paru, dan sistim pusat urat syarat, sementara peripheral adaptations adalah sesuatu yang mempengaruhi otot otot yang bekerja sendiri. Suatu analogi yang baik untuk menerangkan penyesuaian-penyesuaian ini adalah untuk memeriksa suatu sistim mekanik yang lebih mudah-mobil. Mesin dari sebuah mobil menerima bensin dari tanki gas melalui sebuah pompa bensin.Pompa menyampaikan suatu jumlah meteran bensin setiap saat diberikan; suatu jumlah yang ditentukan dengan berapa banyak bensin mesin dapat membakar pada waktu yang sama. Menambah jumlah dari bensin yang memompa menyampaikan suatu penyesuaian pusat tidak akan menyebabkan suatu penambahan kekuatan output dari mesin kecuali kita juga menambah jumlah dari bensin yang dapat disampaikan oleh pompa. Jika kita menterjemahkan analogi ini terhadap tubuh manusia, dan kita berpikir mengenai jantung sebagai pompa bensi dan otot sebagai mesin, kita dapat melihat kedua central dan peripheral adaptations harus terjadi menyusul latihan gerak badan yang kronis agar dapat menambah keseluruhan dari performance tubuh. Derajat di mana penyesuaian central dan/atau peripheral terjadi adalah fundamental tergantung dari tipe gerak badan yang dilakukan, aerobic atau anaerobic.

Latihan Aerobik
        Latihan aerobik melibatkan secara relative intensitas rendah dari gerakan irama yang meningkatkan kecepatan jantung menjadi suatu keadaan yang tetap, dan dipakai secara umum pada saat gol seseorang adalah untuk meningkatkan cardiovascular fitness dan / atau menurunkan berat badan. Dari definisi “aerobic” berarti membutuhkan oxygen. Dengan demikian, kita bisa berpikir latihan aerobic yang mana pun sebagai satu yang tergantung pada oxygen untuk produksi energy. Lagi-lagi, mobil memberi suatu contoh yang baik. Fungsi dasar sebuah mobil adalah untuk mencampur gasoline dengan udara, dan membakarnya untuk melepaskan energy. Energy itu lalu dipindahkan ke ban mobil agar mobil dapat bergerak. Kita bisa berpikir bahwa process dari bensin yang terbakar sebagai suatu ‘aerobic’, karena oxygen adalah kebutuhan yang diperlukan agar dapat terjadi. Tanpa oxygen, bensin tidak bisa terbakar dan mobil tidak bisa bergerak. Suatu process yang sama terjadi pada manusia pada saat melakukan latihan aerobic. Oxygen disampaikan melalui darah menuju otot, dimana disana dipakai untuk membantu metabolisasi atau ‘bakar’ makanan yang kita makan, melepas energy yang kita pakai untuk memberi tenaga kepada otot untuk melakukan pekerjaan mekanis. Untuk meningkatkan jumlah maksimum dari pekerjaan mekanis yang dapat kita lakukan secara aerobic, kita harus memaksimumkan kedua dari kemampuan jantung untuk memompa darah ke otot, dan kemampuan otot untuk menyadap oxygen dari darah.

Penyesuaian Inti dengan Latihan Aerobik
         Latihan aerobik menggabungkan gerakan-gerakan irama dan secara tipikal melibatkan otot besar dari kaki. Setiap saat otot otot ini berkontarksi, sejumlah besar darah dipaksakan keluar dari otot tersebut, dan kembali menuju jantung. Aksi pemompaan ini bertanggung jawab untuk pembuatan suatu pengembalian yang berhubungan dengan otot menuju ke jantung. Sebaliknya, jumlah darah yang meningkat ini kembali ke jantung mengisi jantung hingga suatu jumlah yang lebih besar daripada di tingkat berhenti, dan secara harfiah meregangkan jantung. Sebagai hasil dari regangan ini jantung berkontraksi dengan suatu tingkat kekuatan yang lebih tinggi, mengeluarkan lebih banyak darah kedalam sirkulasi. Jumlah darah yang dikeluarkan jantung disebut stroke volume dan kemampuan untuk merubah maximal stroke volume adalah suatu penyesuaian dari tunggal yang paling penting terhadap latihan aerobik. Melakukan latihan aerobik selama waktu yang lama mengakibatkan adanya banyak peningkatan pada pengembalian venous. Peregangan jantung yang kronis ini mengakibatkan internal volume dari jantung menambah. Akibatnya, stroke volume mengalami peningkatan yang dramatis menyusul latihan aerobik. Sebagai contoh, atlit yang dilatih dengan baik bisa mempunyai nilai jumlah maximal stroke dua kali dari manusia normal yang aktif (2). Peningkatan dalam jumlah stroke ini yang bertanggung jawab atas pengurangan kecepatan jantung yang siginifikan yang terlihat pada ketahanan atlit yang dilatih dengan baik pada saat istirahat. Secara sederhana, jantung tidak perlu memompa sesering mungkin, karena jantung tersebut mengeluarkan satu volume darah yang sangat tinggi perpukul.

Penyesuaian Sekeliling Terhadap Latihan Aerobik
             Seperti yang disinggung pada awal, meningkatkan kemampuan jantung untuk menyampaikan darah akan mempunyai efek yang cukup kecil terhadap kinerja dari latihan, jika tidak karena latihan yang sering dilakukan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada otot otot yang bergerak. Karena kemampuan jantung untuk meningkatkan outputnya meningkat sangat dramatis dengan latihan, kemampuan otot untuk mengakomodasi peningkatan yang besar ini didalam peredaran darah harus meningkat sesuai dengan ini. Kemampuan untuk menerima peningkatan yang tinggi didalam peredaran darah terjadi dengan membuat jaringan kapiler baru didalam otot, secara efektif meningkatkan jumlah darah yang dapat ditahan oleh otot setiap saat. Sebagai tambahan, otot kaya akan mitochondria, struktur cellular dimana oxygen di metabolisasi untuk memproduksi energy. Ukurannya, kepadatan dan jumlah dari struktur meningkat secara menakjubkan dengan latihan aerobik. Peningkatan kemampuan ini untuk memetabolisasi oxygen, bersama dengan kemampuan otot untuk menerima jumlah darah yang lebih banyak, adalah penyesuaian peripheral yang pertama untuk latihan aerobik exercise dan dapat menyebabkan peningkatanan aerobik exercise performance yang sangat banyak dengan latihan jangka panjang.

Latihan Ketahanan
                   Satu ciri utama dari ‘resistance exercise’ adalah tidak sama dengan mobil, latihan tersebut utamanya lebih banyak tergantung pada energy yang diproduksi pada saat oxygen absent (anaerobik). Karena tipe dari latihan ini tidak terlalu tergantung pada oxygen, kemampuan untuk memaksimumkan peredaran darah menuju otot tidak terlalu penting daripada melakukan aerobik exercise. Dengan demikian, peningkatan dalam stroke volume dan kapilarisasi otot yang ada pada aerobik exercise tidak terjadi pada tingkat yang sama dengan resistance training. Seperti yang anda perkirakan, ada yang pro dan kontra terhadap hal tidak membutuhkan oxygen untuk produksi energy. Sebaliknya, karena produksi energy tidak percaya/tergantung pada penyampaian oxygen ke otot, kita dapat memproduksi energy dengan cepat secara anaerobikal. Namun demikian, produksi anaerobik energy menghasilkan tingkat lactic acid yang tinggi, yang membatasi kemampuan kita untuk melakukan gerak badan. Di sisi lain, walaupun energy dapat dengan cepat diproduksi secara anaerobikal, kita tidak dapat mempertahankan aktifitas anaerobik untuk selama mungkin seperti kita bisa melakukan aerobik. Namun, suatu penyesuaian yang significant terhadap latihan resistance terjadi, dan hal tersebut sesuai sekali dengan tuntutan dari tipe aktifitas ini.

Penyesuaian Inti terhadap Latihan Ketahanan
            Tidak sama dengan latihan aerobik, yang melibatkan repetisi dari kontraksi dan siklus relaksasi dari otot, latihan resistance menyebabkan otot selalu merasakan tensi pada saat waktu latihan. Akibatnya, tekanan di dalam otot sangat tinggi dan menyebabkan suatu kemacetan dalam peredaran darah yang temporer kedalam otot sementara exercise sedang dilakukan.Karena sedikit darah yang mengalir ke otot pada waktu melakukan latihan gerak badan, sedikit darah meninggalkan otot, dan tidak sama dengan kasus latihan aerobik, venous kembali ke jantung rendah. Tanpa peningkatan dalam venous return, peningkatan peregangan pada jantung tidak terjadi dengan resistance training dan stroke volume secara tipikal tidak meningkat. Ini adalah satu dari alasan utama kenapa resistance training tidak membawa perubahan signifikan pada performance exercise aerobik yang maksimum. Sementara penyesuaian central terhadap aerobik training fokus utamanya pada jantung, penyesuaian central yang paling penting terhadap resistance training melibatkan otak. Dengan sebagian besar dari aktifitas olahraga, repetisi menghasilkan performance yang membaik, dalam bagian besar karena kemampuan otak untuk menkoordinasi dengan musculature. Prinsip yang sama ini diaplikasikan ke resistance training, karena telah terbukti dari peningkatkan yang cepat dari strength yang dinikmati pada saat seorang yang tidak terlatih memulai resistance training. Secara tipikal, pada permulaan dari suatu program latihan resistance, terjadinya peningkatan dalam strength jauh sebelum terjadi peningkatan ukuran otot dalam bentuk apapun. Sebab utama dari peningkatan yang mengagumkan dari kekuatan ini adalah karena kemampuan otak yang berkembang baik untuk menambah jumlah dari serat otot yang merekrut secara bersamaan. Ditambah lagi, dengan latihan, otak menjadi lebih trampil dalam melakukan sinkronasi serat serat didalam otot tersebut, mengakitbatkan suatu kekuatan kontraksi otot yang lebih tinggi.

Penyesuaian Sekeliling Terhadap Latihan Ketahanan
              Sementara resistance training menghasilkan perubahan yang luar biasa penting di dalam otot, perubahan-perubahan ini sangat berbeda dari perubahan peripheral yang terlihat dengan aerobik training. Resistance training secara tipikal digunakan untuk tujuan meningkatkan kekuatan otot. Sementara peningkatan peningkatan kekuatan ini secara awal dilakukan dengan menambah aktifitas neural dari otot, keuntungan selanjutnya dalam strength terjadi dari perubahan didalam otot itu sendiri. Latihan perlawanan yang kronis menyebabkan peningkatan dalam produksi protein otot, dan
protein ini tergabung kedalam serat otot yang ada, menyebabkan suatu peningkatan dalam ukuran serat otot. Peningkatan ukuran serat ini memberi kontribusi kepada peningkatan di kekuatan otot yang terjadi menyusul long term resistance training.Peningkatan pada ukuran serat otot sebenarnya dapat mengurangi keadaan kapilar didalam suatu otot, menghalangi performance pada saat aktifitas aerobik.

Kekhawatiran Terhadap Program
         Fakta bahwa resistance dan aerobik training dapat menyebabkan benar benar berlawanan dengan penyesuaian membangkitkan pertanyaan yang penting seputar program design. Pertanyaan ini seringkali merupakan terlalu umum untuk dijawab dengan kebenaran apapun. Sebagai contoh yang umum adalah “Dapatkah saya melakukan latihan aerobik dan latihan resistance pada hari yang sama?” dan “Apakah dengan melakukan latihan gerak aerobik sesudah lifting dapat menghilangkan manfaat dari strength training saya?”
Jawaban pendek untuk hal ini dan sebenarnya setiap pertanyaan lain dalam masalah ini adalah “tergantung’. Faktor yang paling penting untuk menentukan kapan mendesain program exercise manapun adalah hasil yang diinginkan. Jika gol seseorang adalah untuk memaksimumkan latihan aerobik performance, dengan demikian hal tersebut menjadi hal praktis atau physiological yang kecil untuk menghabiskan waktu banyak, jika ada, strength training. Demikian pula, jika gol seseorang adalah untuk memaksimumkan muscular strength, aerobik training tidak akan membantu untuk mencapai gol ini. Tentu saja, kita tidak sering menemukan seorang atlet angkat besi berlari di atas suatu treadmill, kita juga tidak lihat para pelati maraton mencoba untuk memaksimumkan deadlifts mereka.
      Namun demikian, jika gol seseorang adalah untuk memperbaiki kesehatan umum, atau berpartisipasi dalam suatu olahraga yang mempunyai suatu tuntutan fisik yang beragam, suatu program yang mengkombinasi kedua aerobik dan resistance training adalah pendekatan yang paling bijaksana.

Daftar Pustaka
1. Dishman R. Increasing and maintaining exercise and physical activity. Behavior Therapy. 22(3):345 – 378., 1991.
2. Rowell L. Human Cardiovascular Control. New York: Oxford, 1993.

Jumat, 22 Agustus 2014

Sistem dan Sirkulasi Kardiovaskuler.

anatomi
       Jantung adalah pompa yang menyediakan kekuatan yang diperlukan untuk sirkulasi darah ke semua jaringan dalam tubuh.
Tiga lapisan jaringan membentuk dinding jantung: sebuah epikardium luar, tengah sebuah miokardium, dan endokardium batin. Epikardium adalah membran serosa yang terdiri dari jaringan ikat dan memberikan lapisan pelindung tipis. Pembuluh darah yang menyehatkan dinding jantung terletak di epikardium tersebut.Lapisan tengah tebal miokardium. Ia membentuk sebagian besar dinding jantung dan terdiri dari jaringan otot jantung. Kontraksi miokardium memberikan kekuatan yang menyemburkan darah dari jantung dan bergerak melalui pembuluh darah. Lapisan halus dalam dinding jantung endocardium, yang memungkinkan darah untuk bergerak dengan mudah melalui jantung. endocardium juga membentuk katup jantung dan kontinu dengan lapisan pembuluh darah. Rongga internal jantung dibagi menjadi empat bagian: atrium kanan, ventrikel kanan, atrium kiri, dan Ventricle kiri. Kedua atrium merupakan ruang berdinding tipis yang menerima sidarah dari pembuluh darah. Kedua ventrikel berdinding tebal dan ruang yang kuat memompa darah keluar dari jantung.Katup menjaga darah mengalir dalam arah yang benar.Katup antara atrium dan ventrikel disebut atrioven katup tricular, sedangkan orang-orang di dasar dari kapal besar meninggalkan ventrikel adalah katup semilunar.

fungsi
        Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memompa darah melalui sirkulasi sistemik dan pulmonal dan sehingga transportasi gas pernapasan (oksigen), nutrisi, dan produk metabolisme (karbondioksida) ke dan dari jaringan. Dengan demikian, fungsi jantung harus cukup untuk memenuhi kebutuhan dari jaringan kerja. Ekspresi keseluruhan mobil Fungsi DIAC adalah cardiac output, yaitu, jumlah darah dipompa oleh jantung ke dalam sirkulasi per unit waktu (diorang dewasa yang sehat, curah jantung adalah 5,5 L / menit). jantung output tergantung pada dua faktor utama Volume-stroke dan HR dan dihitung dengan rumus berikut:\

Cardiac Output =  Stroke Volume X  Heart Rate
(ml/min)  (ml/cycle)  (cycles/min) \

          Stroke volume adalah jumlah darah yang dipompa dari ventrikel setiap kali kontraksi ventrikel. Volume Stroke tergantung. jumlah darah di ventrikel ketika kontraksi (volume akhir diastolik) dan kekuatan kontraksi.volume akhir diastolik, jumlah darah diventrikel pada akhir diastol (atau awal sistol), secara langsung berkaitan dengan aliran balik vena. Semakin banyak darah kembali oleh pembuluh darah, semakin besar volume di ventrikel yang akan dipompa keluar lagi. Dengan cara ini, peningkatan aliran balik vena dilipatan-akhir diastolik volume, yang meningkatkan stroke volume. Jumlah darah di ventrikel juga mempengaruhi  kekuatan kontraksi. Ada hubungan langsung antara vena kembali, volume akhir diastolik, dan kekuatan kontraksi; ini Hubungan ini dikenal sebagai hubungan Frank-Starling dari jantung. Sebagai darah mengisi ventrikel, otot jantung serat meregang untuk mengakomodasi peningkatan volume. dalam tanggapan untuk peregangan ini, kontrak serat dengan kekuatan yang lebih besar, yang meningkatkan jumlah darah yang dikeluarkan dari ventrikel (stroke volume).Sebaliknya, jika aliran balik vena menurun, volume akhir diastolik menurun, ada sedikit peregangan dalam serat otot, dan kekuatan kontraksi menurun.Sistem saraf otonom juga mempengaruhi stroke volume kekuatan kontraksi. Stimulasi simpatis kekuatan kontraksi myoventrikel Cardium. Ketika stimulasi simpatis dihapus kekuatan kontraksi menurun.

          Denyut jantung tergantung pada persarafan otonom dan rhythmicity intrinsik dari sel alat pacu jantung khusus.Alat pacu jantung, yang terletak di simpul sinoatrial (SA), menghasilkan denyut jantung berirama konstan. Pengaturan  pada node sinoatrial untuk menambah atau mengurangi denyut jantung untuk menyesuaikan curah jantung untuk memenuhi perubahan tersebut kebutuhan tubuh. Sebagian besar perubahan dalam denyut jantung adalah diciptakan melalui pusat jantung di medulla oblongata dari otak. Pusat ini memiliki simpatis dan parasympa komponen thetic untuk mengatur aksi jantung. faktor seperti tingkat tekanan darah dan kebutuhan oksigen menghalangi tambang yang komponen aktif. Umumnya, simpatik impuls meningkatkan denyut jantung dan curah jantung, sedangkan impuls parasimpatis menurunkan denyut jantung.Baroreseptor adalah reseptor peregangan di dinding aorta dan di dinding arteri karotid internal, yang memberikan darah ke otak. Seiring dengan peningkatan tekanan darah, pembuluh terentang, yang meningkatkan frekuensi impuls pergi dari reseptor ke medulla oblongata. ini meminta pusat jantung untuk meningkatkan parasimpatis stimulasi dan untuk mengurangi stimulasi simpatis sehingga denyut jantung, curah jantung, dan penurunan tekanan darah. sebagai tekanan darah menurun, frekuensi baroreseptor pulsa juga menurun. Sebagai tanggapan, pusat jantung impuls simpatik dan parasimpatik menurun impuls untuk meningkatkan tekanan.
          Tekanan darah dihasilkan oleh aksi pemompaan jantung dan pengaruh curah jantung. Tekanan darah jangka mengacu pada arteri tekanan darah, tekanan dalam aorta. cabang. Tekanan dalam arteri yang terbesar selamakontraksi ventrikel (systole) ketika darah tegas dikeluarkan dari ventrikel kiri ke aorta; ini disebut system tekanan folat. Tekanan arteri adalah terendah ketika ventrikel berada dalam fase relaksasi (diastole) dari siklus jantung hanya sebelum kontraksi berikutnya; ini disebut sebagai diastolik tekanan. Tekanan nadi adalah perbedaan antara sistolik dan tekanan diastolik. Empat faktor utama berinteraksi untuk mempengaruhi tekanan darah. Faktor-faktor ini curah jantung, vol darah, resistensi perifer, dan viskositas. Masing-masing memiliki di sebuah Hubungan rect tekanan darah. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam 1 menit (5,5 Llmin). Segala sesuatu yang meningkatkan baik denyut jantung atau stroke volume akan meningkat out jantung menempatkan dan juga meningkatkan tekanan darah. Ketika salah satu denyut jantung atau stroke volume menurun, curah jantung menurun, yang menurunkan tekanan darah. 


 
       Volume darah dalam tubuh secara langsung mempengaruhi darah tekanan. Meskipun volume darah bervariasi dengan usia, ukuran tubuh, dan jenis kelamin, rata-rata normal lebih dari 5 L untuk orang dewasa. Setiap perubahan dalam perdarahan darah volume berat, muntah, atau mengurangi asupan cairan-yang disertai dengan melihat perubahan tekanan darah. Ketika volume darah menurun, tekanan darah juga menurun. Jika tubuh tetap terlalu banyak cairan, volume darah dan tekanan darah meningkat. Resistensi perifer adalah oposisi terhadap aliran darah disebabkan oleh gesekan dari dinding pembuluh. peningkatan perifer resistensi menyebabkan peningkatan tekanan darah. Vasocon
striction menurunkan diameter pembuluh dan meningkatkan resistensi, yang kemudian meningkatkan tekanan darah. ketika pembuluh darah kehilangan elastisitas mereka, ketahanan mereka meningkat dan begitu juga tekanan darah. Peningkatan resis perifer. Hasil dikan peningkatan tekanan darah karena jantung harus memompa lebih keras terhadap peningkatan resistensi ini mengalir. Hal ini meningkatkan resistensi terhadap aliran didefinisikan sebagai af yang terload dan mengacu pada pekerjaan yang dilakukan oleh jantung dalam memompa melawan resistensi arteri. Viskositas adalah properti fisik darah yang mengacu pada kemudahan dengan mana molekul dan sel meluncur di masing-masing lainnya. Viskositas menentang aliran fluida. Biasanya viscosity darah tetap cukup konstan, tetapi berubah ketika baik jumlah sel darah atau konsentrasi plasma protein perubahan. Jika jumlah eritrosit meningkat, darah menjadi lebih kental dan tekanan darah di lipatan.
       Tekanan darah arteri dipertahankan dalam yang normal berkisar oleh perubahan curah jantung dan resis perifer seperti yang diungkapkan dalam rumus berikut:
  Tekanan Darah = Cardiac Output X Jumlah Peripheral Resistance
 
        Seperti yang dinyatakan sebelumnya, baroreseptor merespon ketika dinding membentang oleh peningkatan mendadak tekanan. im dipulsa baroreseptor ditransmisikan ke jantung yang dan pusat vasomotor di medula oblongata. Centers merespon dengan mengirimkan sinyal-sinyal yang menurunkan denyut jantung (penurunan curah jantung) dan menyebabkan vasodilatasi (penurunan resistensi perifer). Tindakan ini kembali tekanan darah menuju normal. Baroreseptor penting untuk saat-demi-saat regulasi tekanan darah. Dengan demikian, baik divisi simpatis dan parasimpatis dari auto sistem saraf eko- menginervasi jantung, sedangkan darah kapal sebagian besar adalah dipersarafi oleh simpatis sistem saraf (Gbr. 3-4).

 
       Dengan berolahraga, meningkat skeletal hasil aktivitas otot di peningkatan permintaan untuk oksigen. Akumulasi metabolit dalam otot rangka bekerja melebarkan ves darah Sels pada jaringan otot rangka aktif, sehingga meningkatkan darah aliran dan suplai oksigen ke jaringan tersebut. Peningkatan ini dalam darah mengalir ke jaringan aktif dengan mengorbankan aliran darah kejaringan lain kecuali curah jantung meningkat. Namun, curah jantung meningkat secara refleks. Secara khusus, vaskular pelebaran dan peningkatan aliran darah ke tulang mus aktif mengakibatkan jaringan cle dalam tahanan perifer penurunan total. Resistensi perifer total menurun dirasakan sebagai penurunan tekanan darah, mengakibatkan peningkatan refleks keluar jantung
  menempatkan. Oleh karena itu, kerja otot rangka atau jaringan menuntut curah jantung termine.
          Siklus jantung mengacu pada kontraksi bergantian dan relaksasi miokardium, dikoordinasikan oleh conduction sistem , selama satu detak jantung. Kontraksi atrium di saat yang sama, maka mereka bersantai sambil kedua ventrikel simulta kontrak serempak. Fase kontraksi bilik adalah disebut sistol; fase relaksasi disebut diastole. ketika istilah sistol dan diastole digunakan sendiri, mereka umumnya
lihat aksi ventrikel. Dengan detak jantung normal 72 denyut per menit, satu siklus jantung berlangsung 0,8 detik. Siklus dimulai dengan sistol atrium ketika kedua kontrak atrium. Selama ini, katup atrioventrikular terbuka, yang ventrikel dalam diastole, dan darah dipaksa ventricles. Sistol atrium berlangsung selama 0,1 detik, maka atrium rileks (atrial diastol) untuk sisa siklus, 0,7 detik. Ketika atrium menyelesaikan fase kontraksi mereka, ventrikel mulai kontrak. Sistol ventrikel berlangsung selama 0,3 detik. Tekanan dalam meningkatkan ventrikel karena mereka kontrak. ini menutup katup atrioventrikular dan membuka semilunar yang katup, dan darah dipaksa masuk ke dalam bagasi paru dan sebagai cending aorta yang membawa darah dari jantung. selama kali ini, atrium dalam diastole dan mengisi dengan darah kembali melalui vena vena. Setelah sistol ventrikel,
ketika ventrikel rileks, katup semilunar dekat, katup atrio-ventricular terbuka, dan darah mengalir dari atrium ke dalam ventrikel. Semua kamar berada di diastole simultan untuk 0,4 detik, dan sekitar 70% dari pengisian ventrikel terjadi selama periode ini. Darah yang tersisa memasuki ventricles selama sistol atrium. Indeks yang paling banyak digunakan kinerja pompa jantung secara keseluruhan fraksi ejeksi. fraksi ejeksi ditentukan dengan akhir diastolik volume (preload), resistensi terhadap pengosongan (afterload), dan kinerja otot intrinsik (kontraktilitas). Penuaan memiliki efek langsung pada setiap komponen mobil sistem diovascular termasuk otot jantung, pembuluh darah, dan sistem saraf otonom. Ketika mempertimbangkan mobil Sistem diovascular orang dewasa yang lebih tua, perlu untuk bagaimana sistem mampu memenuhi tuntutan jaringan bekerja meskipun fungsi jantung dan arteri diubah.

REFRENSI
Guccione. A. A. 2000. Geriatric Physical Therapy. Second Edition.

Physiotherapy management for COVID-19 in the acute hospital setting: clinical practice recommendations

Journal of Physiotherapy - (2020) - – - j o u r n a l h o m e p a g e : w w w. e l s ev i e r. c o m / l o c a t e / ...